Cloud Computing
Cloud
computing adalah kumpulan dari beberapa resources atau gabungan dari tekhnologi
yang terintegrasi menjadi satu dan digunakan melalui web. Contoh mudahnya:
saat ini kita tidak perlu lagi membawa flashdisk kemana-mana, cukup terkoneksi
dengan internet kita dapat menyimpan data di cloud. Data tersebut aman,
dan tersedia dimanapun kita berada, dan data dapat diambil kapanpun diperlukan.
Cloud computing juga merupakan perkembangan dari komputasi paralel yaitu grid
computing, vitualisasi, ASP dan SaaS.
Semenjak
tahun ‘60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan perkembangan
Internet dan Web. Salah satu batu loncatan yang cukup drastis adalah dengan
adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan pencetus pertama aplikasi
perusahaan dijalankan melalui Internet. Perkembangan berikutnya adalah adanya
Amazon Web Services di tahun 2006, di mana dengan teknologi Elastic Compute
Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang di komersialkan yang memungkinkan
perusahaan kecil dan individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat
menjalankan aplikasi komputer mereka.
Itulah
salah satu kegunaan cloud computing yaitu Perusahaan kecil atau individu tidak
perlu repot untuk menjalankan aplikasi komputer mereka. Jadi Perusahaan kecil /
individu tersebut tinggal menghubungi Amazon web services untuk
mengkomersialkan aplikasinya. Untuk ilustrasinya, cloud computing digambarkan
seperti ini :
Perhatikan
titik-titik komputer/server sebagai gabungan dari sumber daya yang akan
dimanfaatkan. Lingkaran-lingkaran sebagai media aplikasi yang menjembatani
sumber daya dan cloud-nya adalah internet. Semuanya tergabung menjadi satu
kesatuan dan inilah yag dinamakan cloud computing.
3
model user cloud kepada pelanggan :
1. Infrastructure
as Service
hal ini meliputi seluruh penyediaan
infratruktur IT seperti fasilitas data center, storage, server, grid untuk
virtualized server, dan seluruh komponen networking yang ada didalam sistem
cloud yang dikelola pihak ketiga. Sebagai pengguna, Pelanggan hanya perlu login
ke sebuah interface yang disiapkan oleh provider dan memilih sendiri
spesifikasi layanan yang dibutuhkan lalu membayarnya sesuai kapasitas yang
dipakai, pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk dapat menggunakan server sesuai
kapasitas yang dibutuhkannya.
2. Platform-as-a-service
development platform berbasis web,
dimana Anda bisa menggunakannya untuk membuat sebuah aplikasi web. PaaS akan
membuka kesempatan bagi para developer dari berbagai tingkat pengetahuan, untuk
mengembangkan aplikasi secara cepat dan murah. Selain itu, aplikasi yang
dihasilkan bisa langsung dideploy dengan mudah, tanpa harus melibatkan tenaga
ahli untuk melakukannya,memungkinkan developer untuk menghilangkan
kekhawatirkan mengenai kebutuhan operating system,infrastructure scaling, load
balancing dan lainnya, sehingga mereka tetap fokus pada application
developmentnya.
3. Software-as-a-service
software atau aplikasi web-based interface, yang
dideploy di sisi pihak ketiga, sehingga dapat diakses melalui jaringan oleh
setiap pelanggan. Anda tidak perlu melakukan deployment aplikasi dari awal,
tidak perlu membayar lisensi software, maupun membeli seperangkat server untuk
menjalankan aplikasi yang Anda butuhkan. Anda cukup membayar aplikasi sesuai
dengan penggunaan per user yang dibayar secara rutin dengan mekanisme OPEX.
Karena aplikasi ini berbasis web, maka Anda hanya butuh koneksi internet dan
sebuah browser untuk menjalankannya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment